Beberapa laporan dan perbincangan di media sosial terkait COVID-19 di Jakarta mengaitkan faktor kepadatan penduduk dengan penyebaran virus. Dikatakan bahwa: karena kepadatan penduduk di Jakarta yang tinggi, maka virus akan makin mudah menyebar dan penetrasinya akan semakin cepat di daerah-daerah dengan tingkat kepadatan lebih tinggi. Akan tetapi, data per 21 April 2020 menunjukkan bahwa daerah dengan densitas tertinggi justru tidak memiliki jumlah kasus signifikan. Lima daerah terpadat di Jakarta adalah Jelambar Baru, Grogol Selatan, Kali Anyar, Kampung Rawa, dan Galur – kelimanya ternyata memiliki jumlah kasus sama dengan atau kurang dari 10. Kali Anyar dan Galur malah baru memiliki satu kasus positif.