Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming baru saja dilantik sebagai pemimpin Republik Indonesia periode 2024-2029. Periode ini kritis bukan hanya dikarenakan semakin dekatnya tenggat waktu pencapaian Visi Indonesia Emas di tahun 2045, tetapi juga adanya perubahan lanskap geopolitik dunia yang ditandai oleh rivalitas kekuatan besar — Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok dalam perkembangan teknologi. Teknologi merupakan faktor penentu kepemimpinan dunia abad ke-21 dan berpotensi mendisrupsi kehidupan komunitas internasional. Mengingat pentingnya transformasi
digital sebagai instrumen (means) untuk mencapai perekonomian terbesar ke-5 dunia, sekaligus kepemilikan manufaktur produk teknologi yang mandiri dan berdaya saing global sebagai tujuan akhir (ends), Indonesia tidak dapat mengabaikan elemen geopolitik tersebut dalam pengambilan kebijakan dalam negeri.