Kompetisi teknologi antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok telah meluas melampaui sektor konvensional (seperti microchip dan manufaktur) ke ranah yang baru dikenal seperti kabel komunikasi bawah laut. Sebagai kawasan yang kabel bawah lautnya sedang meningkat dan pusat kekuatan ekonomi digital di kawasan Indo-Pasifik yang sedang berkembang, Indonesia menghadapi tantangan dan risiko dari kompetisi ini. Kertas kebijakan ini mengurai politik kabel bawah laut di Indonesia dan memberikan rekomendasi tentang bagaimana Indonesia dapat mengatasi kompleksitas ini ketika mengembangkan dan memanfaatkan infrastruktur penting tersebut.