Ibadah puasa Ramadan tahun ini sudah hampir dipastikan akan berbeda mengingat tingginya tingkat penyebaran penyakit pernafasan akut Corona Virus Disease-19 (COVID-19). Di Indonesia saja, sedikitnya telah tercatat 1.414 orang terafirmasi positif dengan 122 di antaranya telah meninggal dunia. Hanya tinggal dua provinsi saja Gorontalo, dan Nusa Tenggara Timur yang hingga saat ini belum melaporkan kasus positif COVID-19. Banyak pekerja terutama dari sektor informal yang terpaksa mudik ke kampung halaman lebih awal karena kesulitan ekonomi. Pemerintah mencatat bahwa dalam delapan hari terakhir saja setidaknya 14.000 orang pergi meninggalkan ibukota negara menuju berbagai daerah di Pulau Jawa, termasuk Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta. Konsekuensinya pasien potensial, baik dalam bentuk ‘orang dalam pemantauan (ODP)’, ‘pasien dalam pengawasan (PDP)’, maupun pasien positif sudah pasti akan mengalami peningkatan. Sebagai contoh, kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mengalami lonjakan sebanyak 472 ODP hanya dalam waktu 24 jam pada tanggal 27 Maret 2020 pasca kedatangan pemudik dari luar daerah. Contoh lainnya adalah Kabupaten Wonogiri yang mencatat kembalinya 21.769 perantau per 28 Maret 2020.